BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di dalam
pelaksanaan operasi produksi dari suatu perusahaan, biaya produksi merupakan
salah satu variabel yang tidak boleh terlupakan. Terkendalinya biaya produksi
ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara
keseluruhan. Di dalam pelaksanaan proses produksi meskipun seluruh aspek
pelaksanaan produksi dapat dikendalikan cukup baik, namun apabila masalah biaya
produksi terlupakan, maka pengendalian produksi yang dilaksanakan belum dapat
mencapai sasaran dari pengendalian produksi di dalam perusahaan tersebut.
Hal ini
disebabkan karena biaya produksi belum dapat ditekan serendah mungkin sehingga
perusahaan menetapkan harga pokok penjualan yang tinggi. Dalam keadaan
demikian, perusahaan akan mengaami kesulitan di dalam melaksanakan pemasaran
dari produk yang diproduksinya. Kondisi seperti ini akan mengancam kelangsungan
hidup perusahaan.
Untuk dapat
melaksanakan pengendalian produksi dengan baik, maka manajemen pada umumnya
akan menggunakan anggaran sebagai alat untuk pengendalian produksi tersebut.
Pada dasarnya, anggaran yang dipergunakan di dalam perusahaan-perusahaan pada
umumnya akan dipergunakan untuk melakukan pengendalian terhadap seluruh
kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Berikut akan dijelaskan beberapa bentuk
anggaran yang terkait dengan biaya produksi.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, dapatlah diinventarisir mengenai
permasalahan-permasalahan dalam pokok pembahasan mengenai Anggaran Produksi
dalam Anggaran Perusahaan, diantaranya adalah :
1. Apakah
pengertian dari Anggaran Produksi ?
2. Apa
saja kegunaan dari Anggaran Produksi ?
3. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi Anggaran Produksi ?
4. Bagaimana
sesungguhnya penyusunan Anggaran Produksi ?
C.
Tujuan Penulisan
Melihat
pentingnya anggaran produksi dalam anggaran perusahaan, maka penulis tidak ragu
untuk mengangkat pokok bahasan ini dalam penugasan penulisan makalah yang
diberikan oleh Bapak …. Selaku dosen pengampu mata kuliah Anggaran Perusahaan
Selain untuk
memenuhi tugas mandiri, penulis juga berharap makalah ini dapat menjadi bacaan
yang bermanfaat sebagaimana mestinya, yakni dalam memperluas pengetahuan
terkait dengan persoalan Anggaran Perusahaan. Penulis menyadari betul
keterbatasan isi makalah ini, baik dari segi penulisan maupun
informasi-informasi penting di dalamnya. Hal ini tidak lain karena keterbatasan
penulis dalam pengetahuan perihal terkait dan keterbatasan sumber bacaan. Oleh
karena itu, penulis sangat berharap mendapatkan saran-saran dan input yang
dapat memperbaiki kualitas serta menambah kemampuan penulis dalam membuat karya
ilmiah dari Bapak selaku dosen pengampu mata kuliah Anggaran Perusahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Anggaran Produksi
Anggaran produksi
adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan
diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup rencana
mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan
dilakukan. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah
proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi
dijadwalkan (Ellen Christina, 2001: 60 )
Dalam
pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang harus diproduksi.
Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan yang berbeda yaitu
kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas produksi
persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat
penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi
keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan akan berubah dalam batas
waktu tertentu.
Anggaran
produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang yang
diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana
produksi meliput penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi
penjualan yang direncanakan dan memepertahankan tingkat persediaan barang jadi
yang diinginkan.
Anggaran
produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai
orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang
diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan (Adi Saputro, 1995: 35 ).
B.
Tujuan Pelaksana Anggaran Produksi
Anggaran
produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan pengendalian kerja
divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi harus bekerja berdasar
anggaran produksi. Di samping itu anggaran produksi berguna untuk:
a. menunjang
kegiatan penjualan,
b. menjaga
tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta oleh konsumen,
c. mengendalikan
kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok produksi yang serendah –
rendahnya.
Secara umum anggaran
produksi berguna sebagai pedoman kerja , pengkoordinasian kerja dan pengawasan
kerja. Sedangkan secara khusus anggaran produksi dapat berguna sebagai (Apandi
Nasehatun,1999 :27 ) :
Menunjang
kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara
mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Mengatur
produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Adapun tujuan
dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
a) Untuk
mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi
supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari
keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b) Untuk
menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market
share tertentu.
c) Untuk
mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien
tertentu.
d) Untuk
mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada dapat sernakin berkembang.
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Produksi
Anggaran
produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan menentukan anggaran
penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran biaya upah buruh atau
anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya ovehead pabrik.
Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut
penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu produksi. Oleh
sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara
lain adalah:
1)
Rencana penjualan yang tertuang
dalam anggaran penjualan,
2) Kapasitas
pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan,
3) Tenaga
buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, penggpahan, dan pemutusan
hubungan kerja,
4) Bahan
baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
5)
Modal kerja untuk menjalankan
proses produksi
Faktor-faktor Internal dan
Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi :
Faktor
internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai
pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
a.
Penjualan tahun lalu’bisajadi patokan
b.
Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
c.
Syarat pembayaran barang yang dijual
d.
Pemilihan saluran distribusi
e.
Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f.
Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
g.
Fasilitas yang dimiliki perusahaan
h.
Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki
perusahaan dibidang-bidang lain.
Faktor-faktor eksternal/ faktor
luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh terhadap perusahaan :
a.
Persaingan
b.
Tingkat pertumbuhan penduduk
c.
Tingkat penghasilan masyarakat
d.
Tingkat pendidikan masyarakat
e.
Tingkat penyebaran masyarakat
f.
Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
g.
Kebijaksanaan pemerintah
h. Keadaaan perekonomian internasional
maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam
penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan
terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan
setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar
produksi tetap stabil.
Penyusunan
anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam kondisi pasar
persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun
anggaran produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi dan
anggaran laba operasi. Manajer produksi sebelum melaksanakan kegiatan menyusun
anggaran produksi dalam unit dan anggaran persediaan barang jadi dalam unit
(Munandar, 1999 : 32 ).
Suatu produksi
dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor¬faktor produksi
yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka akan
menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam faktor-faktor
produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi proses
produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat dicapai dengan
baik.
Pengolahan
faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan berdasarkan kesempatan yang
dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana dapat dicapai, sebenarnya
sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan, tetapi karena adanya
keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus dilakukan suatu prosedur
sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan. “Secara formal dapat
dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan kronologis dan cara yang
ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Urutan kronologis merupakan ciri
khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur menunjukkan bagaimana masing-masing
tugas akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakannya”.
Untuk itu
peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan sangat besar,
karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus ditetapkan
dalam rencana. Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus
memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan
untuk mencapai tujuan
D. Langkah Praktis Menyusun Anggaran
Produksi
Langkah-langkah umum penyusunan
anggaran produksi:
a. Menentukan
periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan anggaran
produksi yang selaras dengan periode yang digunakan dalam penyusunan anggaran
penjualan.
b. Menentukan
satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan
c. Menentukan
standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan
penggunaan fasilitas.
d. Menentukan
kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
e. Menyajikan
Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk sederhana
setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi. Jumlah produksi
dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan persediaan akhir barang
jadi. Produksi = Penjualan+ pewrsediaan akhir – persediaan awal.
f. Untuk
kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan prinsip
jelas dan informatif
Langkah-Langkah
Pelaksanaan Anggaran Produksi
Di samping itu dapat pula disusun
langkah-langkah utama yang dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya:
a. Tahap perencanaan
Menentukan
periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi. Menentukan
jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
b. Tahap pelaksanaan







Dalam tahap perencanaan diatas,
dikatakan bahwa penentuan jumlah satuan fisik barang yang harus diprodusir
disesuaikan dengan rencana penjualan. Pada umumnya rencana penjualan disajikan
dalam unit fisik,sehingga menghitung jumlah barang yang harus diprodusir adalah
mudah.
E.
Rencana Produksi
Perencanaan
adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan
dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan
datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat
manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan
Tujuan
perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan
harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan
terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan
pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang
disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan
yang ditetapkan.
Perencanaan
juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan, program
dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan
dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.
Dalam perencanaan produksi kita
selalu menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi yang baik namun
merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor internal relative mudah dapat dikuasai oleh
PPC manager, namun faktor external tidak demikian. Karena itu perencanaan harus
dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila diperlukan dan
kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak menimbulkan
kesulitan. Perencanaan yang baik hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada
informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standard yang
ditetapkan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Induk anggaran
adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis
bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau
kurang.
Terdapat
tiga ancangan dasar terhadap anggaran, yaitu:
1. Anggaran incremental
2. Penganggaran static
3. Penganggaran fleksibel
Proses
penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan taksiran
penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh
manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren
industry, dan prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran penjualan disusun.
Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat
persediaan yang dikehendaki. Anggaran
produksi dan anggaran penjualan menjadi
landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan
overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha
dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan.
Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam
anggaran kas dan neraca dianggarkan.
B.
Saran
Dari uraian
pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar manfaat
dari pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan wawasan positif. Dimana sisi
positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan tentang anggaran tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri.
1995. Anggaran Perusahaan 1. Edisi 3, Cetakan kedelapan. Yogyakarta : BPFE UGM.
Apandi Nasehatun. 1999. Budget & Control
: Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu. Konsep dan Penerapan. Edisi 1.
Jakarta : Penerbit Grasindo.
Ellen Christina dkk.2002.Anggaran
Perusahaan.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama
Munandar.1998. Budgeting : Perencanaan
Kerja, Pengkoordinasian Kerja dan Pengawasan Kerja. Edisi 1, Cetakan
keduabelas. Yogyakarta : BPFE UGM
0 komentar:
Posting Komentar