BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam sebuah organisasi dalam
mencapai tujuannya dibutuhkan sebuah manajemen yang baik, dan manajemen yang
baik adalah manajemen yang efisien namun juga efektif. Karena manajemen yang efisien saja akan
sia-sia jika gagal dalam mencapai tujuannya karena kurang efektif, dan
manajemen yang efektif saja akan sangat mungkin terjadi pemborosan karena tidak
efisien. Namun, dalam makalah ini kami akan lebih menekankan terhadap efisiensi
saja. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan menjelaskan apa pengertian
efisiensi, prinsip berlakunya efisiensi, dan juga cara meningkatkan efisiensi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pegertian Efisiensi?
2. Apa Prinsip Berlakunya Efisiensi?
3. Bagaimana Cara Meningkatkan Efisiensi dalam
Organisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Efisiensi
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, efisiensi diterjemahkan dengan daya guna. Ini menunjukkan bahwa
efisiensi selain menekankan pada hasilnya, juga ditekankan pada daya atau
usaha/pengorbanan untuk mencapai hasil tersebut agar tidak terjadi pemborosan.
Menurut Wirapati efisiensi adalah
usaha mencapai prestasi yang sebesar-besarnya dengan menggunakan
kemungkinan-kemungkinan yang tersedia (material, mesin, dan manusia) dalam
tempo yang sependek-pendeknya di dalam keadaan yang nyata tanpa mengganggu
keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga, dan waktu.
Sedangkan menurut Ghiselli dan
Brown The term efficiency has a very exact definition, It is expessed as the
ratio of output to input. Jadi, menurut Ghiselli dan Brown istilah efisiensi
mempunyai pengertian yang sudah pasti, yaitu menunjukkan adanya perbandingan
antara keluaran (output) dan masukan (input).
Efisiensi merupakan perbandingan
terbaik antara suatu hasil (output) dengan usahanya (input). Perbandingan ini
dapat dilihat dari dua segi berikut ini:
1. Hasil
(Output)
Suatu kegiatan dapat dikatakan
efisien jika suatu usaha memberikan hasil yang maksimum.
2. Usaha
(Input)
Suatu kegiatan dapat dikatakan
efisien, jika suatu hasil tertentu tercapai dengan usaha yang minimum.
Dari beberapa pengertian
efisiensi di atas, kami menyimpulkan bahwa efisiensi adalah kegiatan mencapai
tujuan dengan benar, dengan cara menggunakan sumber daya, waktu, tenaga yang
minimum secara optimal dengan hasil output yang maksimal. Optimal di sini bukan
berarti menggunakan sumber daya yang ada secara berlebihan, tetapi menggunakan
sumber daya yang ada itu secara baik-baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sebuah output.
Sebuah manajemen yang efisien
(efficient operation) akan menggunakan sumber daya yang ada secara optimal demi
mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal, dan tidak membuang-buang
sumber daya yang ada secara cuma-cuma dalam melaksanakan operasinya. Suatu operasi
tidak efisien jika sebuah manajemen menggunakan sumber daya melebihi dari
jumlah yang diperlukan.
Pada umumnya, manajemen yang berhasil adalah
manajemen yang efisien namun juga efektif. Karena manajemen yang efisien saja
akan sia-sia jika gagal dalam mencapai tujuannya karena kurang efektif, dan
manajemen yang efektif saja akan sangat mungkin terjadi pemborosan karena tidak
efisien.
Dalam agama Islam sangat
menganjurkan efisiensi, mulai dari efisiensi keuangan, waktu, bahkan dalam
berkata dan berbuat yang sia-sia (tidak ada manfaat dan tidak ada keburukan)
saja diperintahkan untuk meninggalkannya, apalagi berbuat yang mengandung
keburukan atau kerugian.
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ
خَاشِعُونَ(2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ(3)
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman
(1) (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya(2) dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna(3)”(QS.Al-Mu’minuun1-3)
Dalam mempergunakan waktu, Islam
juga memerintahkan untuk menggunakan waktu yang kita miliki seoptimal mungkin
dan jangan sampai ada waktu yang terbuang secara sia-sia. Sesuai dengan firman
Allah SWT dalam Surat Al-Ashr.
B. Prinsip Berlakunya Efisiensi
Untuk menentukan apakah suatu kegiatan dalam
organisasi itu termasuk efisien atau tidak maka prinsip-prinsip atau
persyaratan efisiensi harus terpenuhi. Adapun prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Efisiensi Harus Dapat diukur
Standar untuk menetapkan batas
antara efisien dan tidak efisien adalah ukuran normal. Ukuran normal ini
merupakan patokan (standar) awal untuk selanjutnya menentukan apakah suatu
kegiatan itu efisien atau tidak. Batas ukuran normal untuk pengorbanan (input)
adalah pengorbanan maksimum. Sedangkan batas ukuran normal untuk hasil (output) adalah hasil minimum.
Kalau tidak dapat diukur maka tidak akan dapat diketahui apakah suatu kegiatan
atau cara kerja itu efisien atau tidak.
2. Efisiensi Mengacu Pada Pertimbangan yang
Rasional
Saat melakukan pertimbangan,
haruslah pertimbangan itu pertimbangan yang rasional. Maksudnya, segala
pertimbangan harus berdasarkan akal sehat, masuk akal, logis, dan bukan
emosional. Dengan pertimbangan yang rasional, objektivitas pengukuran dan
penilaian akan lebih terjamin.
3. Efisiensi Tidak Boleh Mengorbankan Kualitas
(Mutu)
Dalam hal ini kuantitas boleh
saja ditingkatkan tetapi jangan sampai mengorbankan kualitasnya. Jangan hanya
mengejar kuantitas tetapi dengan mengorbankan kualitas.
4. Efisiensi Merupakan Teknis Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya jangan
sampai bertentangan dengan kebijakan atasan. Karena kebijakan atasan tentu saja
sudah dipertimbangkan dari berbagai segi yang luas cakupannya, pelaksanaan
operasionalnya dapat diusahakan seefisien mungkin sehingga tidak terjadi
pemborosan.
5. Pelaksanaan Efisiensi Harus disesuaikan
dengan Kemampuan Organisasi yang Bersangkutan
Penerapan efisiensi disesuaikan
dengan kemampuan sumber daya, dana, fasilitas, dan lain-lain yang dimiliki oleh
organisasi yang bersangkutan sambil diusahakan peningkatannya. Setiap
organisasi tidak selalu mempunyai kemampuan yang sama dan pengukuran efisiensi
hendaknya didasarkan pada kemampuan yang dimilikinya, baik mengenai sumberdaya,
dananya, fasilitasnya ataupun yang lainnya. [4]
Dari kesemua prinsip yang telah kami jelaskan di
atas, prinsi-prinsip tersebut harus terpenuhi untuk menentukan tingkat efisiensi
sebuah kegiatan dalam organisasi. Jika prinsip atau persyaratan diatas tidak
terpenuhi maka tidak dapat diketahui apakah suatu kegiatan itu sudah efisien
atau tidak.
C. Cara Meningkatkan Efisiensi dalam Organisasi
Agar
tercipta organisasi yang efisien, ada beberapa cara untuk meningkatkan
efisiensi dalam organisasi. Adapun cara tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pelaksanaan fungsi manajemen secara tepat
Dalam fungsi manajemen yang
meliputi planing, organizing, actuating, dan controlling itu harus dilaksanakan
dengan tepat. Jika ada fungsi manajemen yang tidak tepat itu akan menjadikan
suatu manajemen kurang efisien dan tentu saja akan menjadikan organisasi yang
tidak efisien pula.
2.
Pemanfaatan sumber daya ekonomi yang tepat
Semua sumber daya ekonomi yang
ada seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya kewirausahaan,
dan juga sumber daya modal dipilih dengan baik, kemudian dimanfaatkan secara
tepat.
3.
Pelaksanaan fungsi fungsi organisasi sebagai alat pencapai tujuan yang
setepat tepatnya
Memanfaatkan fungsi-fungsi
organisasi yang sebagai wadah untuk digunakan sebagai alat pencapaian tujuan yang telah direncanakan sebeumnya
secara tepat.
4.
Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan
kemajuan yang berkesinambungan.
Pengarahan-pengarahan dan
dinamika yang sudah ada ataupun sudah berjalan dalam sebuah organisasi
dilakukan dengan sebaik mungkin secara terus menerus demi berkembangnya sebuah organisasi dan juga
kemajuan yang secara berkesinambungan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, efisiensi diterjemahkan dengan daya guna. Menurut Wirapati efisiensi
adalah usaha mencapai prestasi yang sebesar-besarnya dengan menggunakan
kemungkinan-kemungkinan yang tersedia (material, mesin, dan manusia) dalam
tempo yang sependek-pendeknya di dalam keadaan yang nyata tanpa mengganggu
keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga, dan waktu. Sedangkan
menurut Ghiselli dan Brown istilah efisiensi mempunyai pengertian yang sudah
pasti, yaitu menunjukkan adanya perbandingan antara keluaran (output) dan
masukan (input).
Untuk menentukan apakah suatu
kegiatan dalam organisasi itu termasuk efisien atau tidak maka prinsip-prinsip
atau persyaratan efisiensi harus terpenuhi. Adapun prinsip tersebut adalah
sebagai berikut: efisiensi harus dapat diukur, efisiensi mengacu pada
pertimbangan yang rasional, efisiensi tidak boleh mengorbankan kualitas(mutu),
efisiensi merupakan teknis pelaksanaan, pelaksanaan efisiensi harus disesuaikan
dengan kemampuan organisasi yang bersangkutan.
Agar tercipta organisasi yang
efisien, ada beberapa cara untuk meningkatkan efisiensi dalam organisasi.
Adapun cara tersebut adalah sebagai berikut: pelaksanaan fungsi manajemen
secara tepat, pemanfaatan sumber daya ekonomi yang tepat, pelaksanaan fungsi fungsi
organisasi sebagai alat pencapai tujuan yang setepat tepatnya, pengarahan dan
dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan yang
berkesinambungan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://muhammadhidayatturahman-ahmad.blogspot.com/2012/06/bab-4-sistem-perilaku-organisasi.html?m=1
27 Mei 2015
http://nourainayah.wordpress.com/2012/01/26/efisiensi-dalam-pandangan-islam/
27 Mei 2015
Syamsi,
Ibnu. 2004. Efisiensi, sistem, dan
prosedur kerja. PT. Bumi Aksara. Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar