BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Analisis
sumber dan penggunaan modal kerja atau sering disebut juga dengan analisis
aliran dana, merupakan alat analisis finansial yang digunakan untuk mengetahui
darimana dana didapatkan dan untuk apa dana tersebut dibelanjakan. Dengan
demikian aliran dana dapat dikatakan sebagai dasar atau titik awal pembentukan
suatu perusahaan hingga berlangsungnya suatu perusaahaan Analisis sumber -
sumber dan penggunaan modal kerja digunakan untuk mengetahui sumber serta penggunaan
modal kerja selama periode tertentu.
2.
Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini akan dibahas berbagai masalah, diantaranya :
1. Apa yang dimaksud modal kerja?
2. Tujuan dan sumber modal kerja?
3. Faktor yang mempengaruhi modal kerja?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MODAL
KERJA
Modal
kerja didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jhon Fred
Weston dan Thomas E.Copeland (1996 : 327) menjelaskan bahwa modal kerja
merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang
dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk
membiayai aktiva lancar.
B.
TUJUAN DAN
SUMBER MODAL KERJA
Tujuan
laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan
yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal
kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan
gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi
modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal :
1.
Hasil
operasi perusahaan.
2.
Keuntungan
dari pernjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek)
3.
Penjualan
aktiva tidak lancar
4.
Penjualan
saham atau obligasi
Menurut
Munawir S (1995 : 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum
dipergunakan),yaitu:
1. Konsep
kuantitatif
Konsep
ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan
perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukkan
jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini
menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Konsep ini tidak
mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah modal kerja dibiayai para
pemilik, hutang jangka pendek, sehingga dengan modal kerja yang besar tidak
apat mencerminkan tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang besar juga.
Bahkan menurut konsep ini dengan adanya modal kerja yang besar tidak menjamin
kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas
perusahaan yang bersangkutan.
2 .Konsep
Kualitatif
Konsep
ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian modal kerja dalam
konsep ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Definisi ini
bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih
besar dari hutang lancar dan menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para
kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi dimasa mendatang
dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek
dengan jaminan lainnya. 3.Konsep Fungsional Konsep ini menitik beratkan pada
fungsi dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari
usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh perusahaan
sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba, ada sebagian dana yang akan
digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
Misalnya bangunan, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya. Ada 2
konsep utama modal kerja menurut James C. Van Horn dan John M. Wachowicz, Jr.
(1997 : 214) yaitu : 1.Modal Kerja Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar
dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sejauh mana perusahaan
dilindungi dari masalah likuiditas. 2.Modal Kerja Kotor, yaitu Investasi
perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas, sekuritas, piutang, dan
persediaan).
3. Konsep
Fungsional
Konsep
ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, pada dasarnya dana-dana yang
dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba
periode ini (current income), ada sebagian dana yang akan digunakan untuk
memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang. Misalnya :
Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.
3.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MODAL KERJA
Modal
kerja yang cukup memang sangat penting bagi perusahaan, tapi berapakah modal
kerja yang dianggap cukup bagi suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1.
Sifat
umum atau tipe perusahaan mempunyai perbedaan kebutuhan modal kerja
2.
Waktu
yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta
harga per satuan dari barang tersebut.
3.
Tingkat
Perputaran Persediaan
4.
Tingkat
Perputaran Piutang
5.
Pengaruh
Konjungtor
1.
Derajat
risiko kemungkinan menurunnya harga jual aktiva jangka pendek
6.
Pengaruh
Musim
7.
Kredit
Rating dari Perusahaan
4.
SEBAB PERUBAHAN
MODAL KERJA
1.
Adanya
kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal
saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan
bertambah
2.
Ada
pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya
aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses
depresiasi,modal kerja kan bertambah
3.
Ada
penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau
hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar,
maka modal kerja akan bertambah
4.
Karena
kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian
exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
5.
Adanya
pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu
dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
6.
Adanya
penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
7.
Pengambilan
uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadi.
Langkah-langkah
Dalam Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Sebelum mengemukakan
langkah-langkah dalam menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja, akan
dikemukakan terlebih dahulu yang termasuk kedalam sumber modal kerja dan juga
penggunaan modal kerja. Sumber Modal Kerja Pada dasarnya, sumber modal kerja
terdiri dari dua pokok, yaitu:
a.
Bagian
yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia
agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
b.
Jumlah
modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan
kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.
Sumber-sumber modal kerja pada umumnya berasal
dari:
1.
Hasil
operasi perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan
perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2.
Keuntungan
dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam
menganalisis sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan
surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari
hasil usaha pokok perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini
menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk
surat berharga berubah menjadi kas.
3.
Penjualan
aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau piutang
akan menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari penjualan aktiva
tetap atau aktiva tidak lancar ini tidak digunakan untuk mengganti aktiva yang
bersangkutan, akan menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya
sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang
berlebih-lebihan).
4.
Penjualan
saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang
jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya penjualan obligasi ini
mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena
itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga
akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah
modal kerja yang dibutuhkan.
Berikut
contoh laporan perubahan modal kerja dan laporan sumber dan penggunaan modal
kerja menurut Bambang Riyanto (2001:356)
PT.
ayu, Laporan Perubahan Modal Kerja periode 31 Desember 1980 – 31 Desember 1981
(dalam ribuan rupiah)
di atas menunjukan bahwa modal kerja PT. ayu pada
tahun 1981 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp.400,00 yang
berasal dari bertambahnya kas Rp.100,00 dan barang (inventory) Rp.400,00, serta
berkurangnya hutang perniagaan sebesar Rp.500,-, yang dikuti berkurangnya efek
dan piutang masing-masing Rp.200,00, serta bertambahnya hutang wesel sebesar
Rp.200,00
PT. ayu, Laporan
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja periode 31 Desember 1980-31 Desember 1981
(dalam ribuan rupiah)
di atas
menunjukan sumber-sumber modal kerja pada PT. ayu berasal dari keuntungan neto,
depresiasi dan bertambahnya utang jangka panjang, dimana penggunaan modal
kerjanya adalah pembagian deviden, penambahan mesin, pembelian tanah dan
sisanya sebagai tambahan modal kerja.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Modal
kerja (working capital) adalah modal yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan operasi perusahaan sehari-hari.
Modal kerja
dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep:
1.
kuantitatif:
Total modal kerja=total aktiva lncar.
2.
Kualitatif:
Modal kerja= total AL – total HL.
3.
Fungsional:
ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba
di masa yang akan datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat
kantor dan aktiva tetap lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://sitipuryandani.blogspot.com/2013/04/materi-alk-analisis-sumber-dan.html
http://elfiraworotitjan.wordpress.com/2010/09/19/analisis-laporan-sumber-dan-penggunaan-modal-kerja-studi-perbandingan-pada-perusahaan-kosmetik-yang-listing-di-bei%E2%80%9D/
0 komentar:
Posting Komentar