Selasa, 18 Oktober 2016

MENGELOLA HUBUNGAN ANTAR ORGANISASI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Perilaku organisasi sebagai bidang baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik perhatiannya pada pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang sedang berproses. Serentetan definisi tentang perilaku organisasi selalu titik awal pemberangkatannya dimulai dari perilaku manusia dan atau lebih banyak menekankan pada aspek-aspek psikologi dari tingkah laku individu. Hal ini jelas dapat diidentifikasikan bahwa manusialah yang memiliki peranan penting dalam organisasi. Sumber Daya Manusia sebagai penggerak utama untuk menghidupkan organisasi. Setiap lini dan tingkatan memiliki peranan dan fungsi yang tidak kalah penting karena tidak ada peran yang tidak dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Pemimpin walaupun dengan kekuasaan yang dimilikinya dapat berbuat apa saja, tetaplah membutuhkan bawahan atau pegawai untuk dapat melaksanakan usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Begitu pula dengan para pegawai, yang menjalankan rencana pencapaian tujuan secara langsung tetaplah membutuhkan pimpinan untuk mengarahkan dan mengatur apa-apa saja yang harus dilakukan. Koordinasi dan komunikasi merupakan hal utama yang berperan dalam rangka mewujudkan pencapaian pada hasil yang diinginkan. Tidak adanya komunikasi dan koordinasi yang tepat antara pimpinan dan orang-orang yang dipimpinnya, ibarat sebuah kapal yang kehilangan kendali. Begitu pentingnya peranan dan fungsi pimpinan dalam organisasi, begitu pula dengan pegawai. Bila pemimpin tidak bisa memberikan arahan dan instruksi yang tepat, maka ibarat sebuah kapal yang melaju dengan tak tentu arah. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap kemungkinan kesuksesan pencapaian tujuan organisasi. Bahkan bisa berakibat sangat fatal dengan kelangsungan keberadaan organisasi.
Komunikasi yang esensinya adalah kesamaan pemahaman antar dua orang yang berkomunikasi, akan menciptakan hubungan tertentu diantara orang-orang yang berkomunikasi tersebut. Hubungan antar individu dalam organisasi merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pimpinan bila ingin mengelola organisasi. Karena dengan mengetahui alur hubungan yang terjadi antar individu pegawainya, pemimpin bisa mengambil sikap yang sesuai untuk memaksimalkan kinerja para pegawainya.
Studi perilaku organisasu termasuk di dalamnya bagian-bagian yang relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi. Seperti ilmu Psikologi yang menjadi relevan di dalam perilaku organisasi sejak tingkah laku orang dipengaruhi oleh performennya. Sosiologi demikian pula, ia bisa menjelaskan pengertian pengaruh kelompok terhadap tingkah laku individu. Berkenaan dengan hal tersebut, pemakalah mengambil konsentrasi pada hubungan antar manusia dalam organisasi. Hubungan antar manusia merupakan salah satu hal mendasar yang penting untuk dibahas, karena dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk mulai menggerakkan organisasi.


B.      Rumusan Masalah
Dalam perilaku organisasi yang lingkupnya sangat banyak, hubungan antar manusia pun harus dapat dipahami secara mendalam. Dalam pembahasannya, beberapa rumusan yang mendasari untuk dikaji lebih diantaranya yaitu:
a.       Apa pengertian hubungan antar manusia di dalam perilaku organisasi
b.      Apa Tujuan hubungan antar manusia
c.       Apa sajakah faktor-faktor yang terdapat di dalamnya
d.      Teknik-teknik dan peranan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.

C.    Tujuan
Belajar merupakan proses untuk mengetahui dan memahami, begitu pula dengan pembahasan yang akan di angkat. Fokus pada hubungan antar manusia diharapkan menghasilkan pemahaman lebih mengenai:
a.       Pengertian hubungan antar manusia di dalam perilaku organisasi
b.      Memahami tujuan hubungan antar manusia
c.       Memahami faktor-faktor yang ada dalam hubungan antar manusia
d.      Memahami teknik-teknik dan peranan hubungan antar manusia.



BAB II
PEMABAHASAN

A. Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Perilaku organisasi dapat dipahami lewat suatu penelaahan dari bagaimana organisasi itu dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pula suatu struktur, proses, dan nilai dari suatu sistem tumbuh bersama-sama yang memungkinkan mereka dipelajari dan disesuaikan pada lingkungan. Titik berat dari pemahaman perilaku organisasi ini adalah pada tingkah laku dari organisasi, dan bagaimana perilaku dari anggota-anggota organisasi mempengaruhi organisasi.

B. Pengertian Hubungan Antar Manusia
Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Orang-orang juga ada yang menterjemahkan menjadi “hubungan manusia” atau juga diterjemahkan “hubungan antar manusia”, yang sebenarnya tidak terlalu salah karena yang berhubungan satu sama lain adalah manusia.
Dalam berorganisasi setiap individu yang menjadi bagian di dalamnya memiliki peranan penting untuk menggerakkan organisasi. SDM sebagai unsur yang penting dalam organisasi, tidaklah bersifat stagnan atau statis saja. Tetapi memiliki kedinamisan yang sesuai dengan hakikat manusia itu sendiri sebagai makhluk hidup yang terus tumbuh dan berkembang. Hubungan antar manusia sebagai perilaku individu untuk lebih mengenal individu lainnya dalam satu organisasi. Secara sederhana, dengan adanya pendekatan perorangan di dalam organisasi, bisa meningkatkan kekompakan kinerja dalam organisasi. Karena masing-masing individu akan mencari celah yang bisa membuat mereka nyaman dalam bekerja.

C.  Tujuan Hubungan antar Manusia
Setiap individu yang menjalin hubungan dengan manusia lain, memiliki tujuan tertentu yang pasti selalu ada. Secara mendasar, tujuan dari  hubungan antar manusia adalah:
a.       Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
b.      Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
c.       Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
d.      Menumbuhkan sikap kerjasama.
D.  Faktor-Faktor dalam Hubungan antar Manusia
Faktor-faktor yang terdapat di dalam hubungan antar manusia adalah:
1. Faktor yang mendasari interaksi sosial
Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain :
o   Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh penghargaan sosial yang tinggi.
o   Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah: (1) hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung; (2) pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang terpecah-pecah; (3) otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise sosial tinggi; (4) mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas; (5) kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut.
o   Identifikasi adalah proses yang berlangsung secara sadar, irasional, berdasar perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada. Menurut Sigmund Freud “identifikasi” merupakan cara belajar norma dari orang tuanya.
o   Simpati adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan.
2.  Faktor yang Menentukan Interaksi Sosial
Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal. Dalam melakukan komunikasi antar personal ini terdapat faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik, diantaranya yaitu:
1.      Rasa percaya
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234). Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka saluran komunikasi, memperlancar pengiriman informasi, memperluas peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan interpersonal.
Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah:
o   Menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha mengendalikan.
o   Empati, paham dengan keadaan orang lain.
o   Kejujuran, menyebabkan perilaku dapat diduga.

2.      Sikap Sportif
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif.
o   Iklim defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
o   Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
o   Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
o   Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.

E.  Konsep Diri
Definisi Konsep Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others.(Yang mana persepsi fisik, sosial dan psikologi kita yang kita peroleh dari pengalaman dan interaksi kita dengan yang lain).
Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positif, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal. Komunikan yang berkonsep diri positif adalah Komunikan yang Tembus Pandang (transparent).




BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Di dalam organisasi, yang komponen-komponen atau unsur pentingnya salah satunya adalah Sumber Daya Manusia/SDM. Hubungan antar manusia sebagai perilaku individu untuk lebih mengenal individu lainnya dalam satu organisasi. Dengan adanya pendekatan perorangan di dalam organisasi, bisa meningkatkan kekompakan kinerja dalam organisasi. Karena masing-masing individu akan mencari celah yang bisa membuat mereka nyaman dalam bekerja. Hal-hal yang membawa kekuatan positif kepada SDM dalam organisasi akan berdampak positif pula terhadap kinerjanya dalam memajukan organisasi.

B. Saran
Pimpinan seperti manajer dalam perusahaan atau organisasi harus bisa menempatkan diri untuk lebih mengerti dan memahami apa yang menjadi kehendak dan kendala bagi karyawan atau anggota organisasi. Dengan tujuan agar SDM meningkatkan kinerjanya dan memberikan dukungan lebih bagi majunya perusahaan atau organisasi. Inti dalam hubungan antar manusia adalah pimpinan harus memberikan hal-hal positif yang kelak bisa ikut meningkatkan kualitas SDM dalam rangka usaha pencapaian tujuan organisasi.





DAFTAR PUSTAKA

Thoha Miftah, 2012. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.


Hubungan Antar Manusia (Human Relation), http://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/, 03:58, 19/03/2014.

0 komentar:

Posting Komentar