BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perilaku organisasi sebagai bidang baru dari
ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik perhatiannya pada pemahaman
perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang sedang berproses. Serentetan
definisi tentang perilaku organisasi selalu titik awal pemberangkatannya
dimulai dari perilaku manusia dan atau lebih banyak menekankan pada aspek-aspek
psikologi dari tingkah laku individu. Hal ini jelas dapat diidentifikasikan
bahwa manusialah yang memiliki peranan penting dalam organisasi. Sumber Daya
Manusia sebagai penggerak utama untuk menghidupkan organisasi. Setiap lini dan
tingkatan memiliki peranan dan fungsi yang tidak kalah penting karena tidak ada
peran yang tidak dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Pemimpin walaupun
dengan kekuasaan yang dimilikinya dapat berbuat apa saja, tetaplah membutuhkan
bawahan atau pegawai untuk dapat melaksanakan usaha pencapaian tujuan-tujuan
organisasi. Begitu pula dengan para pegawai, yang menjalankan rencana
pencapaian tujuan secara langsung tetaplah membutuhkan pimpinan untuk
mengarahkan dan mengatur apa-apa saja yang harus dilakukan. Koordinasi dan
komunikasi merupakan hal utama yang berperan dalam rangka mewujudkan pencapaian
pada hasil yang diinginkan. Tidak adanya komunikasi dan koordinasi yang tepat
antara pimpinan dan orang-orang yang dipimpinnya, ibarat sebuah kapal yang
kehilangan kendali. Begitu pentingnya peranan dan fungsi pimpinan dalam
organisasi, begitu pula dengan pegawai. Bila pemimpin tidak bisa memberikan
arahan dan instruksi yang tepat, maka ibarat sebuah kapal yang melaju dengan
tak tentu arah. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap kemungkinan kesuksesan
pencapaian tujuan organisasi. Bahkan bisa berakibat sangat fatal dengan
kelangsungan keberadaan organisasi.
Komunikasi
yang esensinya adalah kesamaan pemahaman antar dua orang yang berkomunikasi,
akan menciptakan hubungan tertentu diantara orang-orang yang berkomunikasi
tersebut. Hubungan antar individu dalam organisasi merupakan salah satu hal
penting yang harus diperhatikan oleh pimpinan bila ingin mengelola organisasi.
Karena dengan mengetahui alur hubungan yang terjadi antar individu pegawainya,
pemimpin bisa mengambil sikap yang sesuai untuk memaksimalkan kinerja para
pegawainya.
Studi perilaku
organisasu termasuk di dalamnya bagian-bagian yang relevan dari semua ilmu
tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam
organisasi. Seperti ilmu Psikologi yang menjadi relevan di dalam perilaku
organisasi sejak tingkah laku orang dipengaruhi oleh performennya. Sosiologi
demikian pula, ia bisa menjelaskan pengertian pengaruh kelompok terhadap
tingkah laku individu. Berkenaan dengan hal tersebut, pemakalah mengambil
konsentrasi pada hubungan antar manusia dalam organisasi. Hubungan antar
manusia merupakan salah satu hal mendasar yang penting untuk dibahas, karena
dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk mulai menggerakkan organisasi.
B.
Rumusan Masalah
Dalam perilaku
organisasi yang lingkupnya sangat banyak, hubungan antar manusia pun harus dapat
dipahami secara mendalam. Dalam pembahasannya, beberapa rumusan yang mendasari
untuk dikaji lebih diantaranya yaitu:
a. Apa
pengertian hubungan antar manusia di dalam perilaku organisasi
b. Apa
Tujuan hubungan antar manusia
c. Apa
sajakah faktor-faktor yang terdapat di dalamnya
d. Teknik-teknik
dan peranan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
C.
Tujuan
Belajar
merupakan proses untuk mengetahui dan memahami, begitu pula dengan pembahasan
yang akan di angkat. Fokus pada hubungan antar manusia diharapkan menghasilkan
pemahaman lebih mengenai:
a. Pengertian
hubungan antar manusia di dalam perilaku organisasi
b. Memahami
tujuan hubungan antar manusia
c. Memahami
faktor-faktor yang ada dalam hubungan antar manusia
d. Memahami
teknik-teknik dan peranan hubungan antar manusia.
BAB
II
PEMABAHASAN
A.
Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku
Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia
dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari
penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia
itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Perilaku
organisasi dapat dipahami lewat suatu penelaahan dari bagaimana organisasi itu
dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pula suatu struktur, proses, dan
nilai dari suatu sistem tumbuh bersama-sama yang memungkinkan mereka dipelajari
dan disesuaikan pada lingkungan. Titik berat dari pemahaman perilaku organisasi
ini adalah pada tingkah laku dari organisasi, dan bagaimana perilaku dari
anggota-anggota organisasi mempengaruhi organisasi.
B.
Pengertian Hubungan Antar Manusia
Hubungan
manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Orang-orang juga ada yang
menterjemahkan menjadi “hubungan manusia” atau juga diterjemahkan “hubungan
antar manusia”, yang sebenarnya tidak terlalu salah karena yang berhubungan
satu sama lain adalah manusia.
Dalam
berorganisasi setiap individu yang menjadi bagian di dalamnya memiliki peranan
penting untuk menggerakkan organisasi. SDM sebagai unsur yang penting dalam
organisasi, tidaklah bersifat stagnan atau statis saja. Tetapi memiliki
kedinamisan yang sesuai dengan hakikat manusia itu sendiri sebagai makhluk
hidup yang terus tumbuh dan berkembang. Hubungan antar manusia sebagai perilaku
individu untuk lebih mengenal individu lainnya dalam satu organisasi. Secara
sederhana, dengan adanya pendekatan perorangan di dalam organisasi, bisa
meningkatkan kekompakan kinerja dalam organisasi. Karena masing-masing individu
akan mencari celah yang bisa membuat mereka nyaman dalam bekerja.
C. Tujuan Hubungan antar Manusia
Setiap
individu yang menjalin hubungan dengan manusia lain, memiliki tujuan tertentu
yang pasti selalu ada. Secara mendasar, tujuan dari hubungan antar manusia adalah:
a. Memanfaatkan
pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia
sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
b. Memenuhi
kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
c. Memperoleh
pengetahuan dan informasi baru.
d. Menumbuhkan
sikap kerjasama.
D. Faktor-Faktor dalam Hubungan antar Manusia
Faktor-faktor yang terdapat di
dalam hubungan antar manusia adalah:
1.
Faktor yang mendasari interaksi sosial
Interaksi
sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam
proses internalisasi antara lain :
o Imitasi
adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal
yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian
yang besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh
penghargaan sosial yang tinggi.
o Sugesti
adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik lebih
dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah: (1) hambatan berpikir, akibat
rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung; (2) pikiran
terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang terpecah-pecah; (3)
otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise
sosial tinggi; (4) mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas; (5)
kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut.
o Identifikasi
adalah proses yang berlangsung secara sadar, irasional, berdasar perasaan, dan
berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang
ada. Menurut Sigmund Freud “identifikasi” merupakan cara belajar norma dari
orang tuanya.
o Simpati
adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar
penilaian perasaan.
2. Faktor yang Menentukan Interaksi Sosial
Cara seseorang
melakukan interaksi sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau
komunikasi interpersonal. Dalam melakukan komunikasi antar personal ini
terdapat faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik,
diantaranya yaitu:
1. Rasa percaya
Secara ilmiah
“percaya” didefinisikan mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko
(Eiddin, 1967: 224-234). Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah
meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka saluran komunikasi, memperlancar
pengiriman informasi, memperluas peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan
interpersonal.
Faktor yang menumbuhkan rasa
percaya adalah:
o Menerima,
kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha
mengendalikan.
o Empati,
paham dengan keadaan orang lain.
o Kejujuran,
menyebabkan perilaku dapat diduga.
2. Sikap Sportif
Sikap yang
mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang terjadi dalam
interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan
sikap sportif.
o Iklim
defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan
kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah,
spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
o Evaluasi
dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau
mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan
penilaian.
o Kontrol
dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain,
mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah
adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
o Strategi
dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk
mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
E. Konsep Diri
Definisi
Konsep Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and
psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences
and our interaction with others.(Yang mana persepsi fisik, sosial dan psikologi
kita yang kita peroleh dari pengalaman dan interaksi kita dengan yang lain).
Konsep diri
merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar
pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri
memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup
seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating sistem
yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat mempengaruhi kemampuan
berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak
percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang
menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa
diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak
perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya
orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal
baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri
berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positif, dan
dapat menjadi seorang pemimpin yang handal. Komunikan yang berkonsep diri
positif adalah Komunikan yang Tembus Pandang (transparent).
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam
organisasi, yang komponen-komponen atau unsur pentingnya salah satunya adalah
Sumber Daya Manusia/SDM. Hubungan antar manusia sebagai perilaku individu untuk
lebih mengenal individu lainnya dalam satu organisasi. Dengan adanya pendekatan
perorangan di dalam organisasi, bisa meningkatkan kekompakan kinerja dalam
organisasi. Karena masing-masing individu akan mencari celah yang bisa membuat
mereka nyaman dalam bekerja. Hal-hal yang membawa kekuatan positif kepada SDM
dalam organisasi akan berdampak positif pula terhadap kinerjanya dalam memajukan
organisasi.
B.
Saran
Pimpinan
seperti manajer dalam perusahaan atau organisasi harus bisa menempatkan diri
untuk lebih mengerti dan memahami apa yang menjadi kehendak dan kendala bagi
karyawan atau anggota organisasi. Dengan tujuan agar SDM meningkatkan
kinerjanya dan memberikan dukungan lebih bagi majunya perusahaan atau
organisasi. Inti dalam hubungan antar manusia adalah pimpinan harus memberikan
hal-hal positif yang kelak bisa ikut meningkatkan kualitas SDM dalam rangka
usaha pencapaian tujuan organisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Thoha Miftah, 2012. Perilaku Organisasi:
Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Hubungan Antar Manusia (Human Relation),
http://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/, 03:58,
19/03/2014.
0 komentar:
Posting Komentar