Senin, 17 Oktober 2016

Anggaran Produksi



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di dalam pelaksanaan operasi produksi dari suatu perusahaan, biaya produksi merupakan salah satu variabel yang tidak boleh terlupakan. Terkendalinya biaya produksi ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara keseluruhan. Di dalam pelaksanaan proses produksi meskipun seluruh aspek pelaksanaan produksi dapat dikendalikan cukup baik, namun apabila masalah biaya produksi terlupakan, maka pengendalian produksi yang dilaksanakan belum dapat mencapai sasaran dari pengendalian produksi di dalam perusahaan tersebut.
Hal ini disebabkan karena biaya produksi belum dapat ditekan serendah mungkin sehingga perusahaan menetapkan harga pokok penjualan yang tinggi. Dalam keadaan demikian, perusahaan akan mengaami kesulitan di dalam melaksanakan pemasaran dari produk yang diproduksinya. Kondisi seperti ini akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Untuk dapat melaksanakan pengendalian produksi dengan baik, maka manajemen pada umumnya akan menggunakan anggaran sebagai alat untuk pengendalian produksi tersebut. Pada dasarnya, anggaran yang dipergunakan di dalam perusahaan-perusahaan pada umumnya akan dipergunakan untuk melakukan pengendalian terhadap seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Berikut akan dijelaskan beberapa bentuk anggaran yang terkait dengan biaya produksi.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapatlah diinventarisir mengenai permasalahan-permasalahan dalam pokok pembahasan mengenai Anggaran Produksi dalam Anggaran Perusahaan, diantaranya adalah :
1.      Apakah pengertian dari Anggaran Produksi ?
2.      Apa saja kegunaan dari Anggaran Produksi ?
3.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Anggaran Produksi ?
4.      Bagaimana sesungguhnya penyusunan Anggaran Produksi ?

C. Tujuan Penulisan
Melihat pentingnya anggaran produksi dalam anggaran perusahaan, maka penulis tidak ragu untuk mengangkat pokok bahasan ini dalam penugasan penulisan makalah yang diberikan oleh Bapak …. Selaku dosen pengampu mata kuliah Anggaran Perusahaan
Selain untuk memenuhi tugas mandiri, penulis juga berharap makalah ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat sebagaimana mestinya, yakni dalam memperluas pengetahuan terkait dengan persoalan Anggaran Perusahaan. Penulis menyadari betul keterbatasan isi makalah ini, baik dari segi penulisan maupun informasi-informasi penting di dalamnya. Hal ini tidak lain karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan perihal terkait dan keterbatasan sumber bacaan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap mendapatkan saran-saran dan input yang dapat memperbaiki kualitas serta menambah kemampuan penulis dalam membuat karya ilmiah dari Bapak selaku dosen pengampu mata kuliah Anggaran Perusahaan.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan (Ellen Christina, 2001: 60 )
Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang harus diproduksi. Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan yang berbeda yaitu kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas produksi persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan akan berubah dalam batas waktu tertentu.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana produksi meliput penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan yang direncanakan dan memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang diinginkan.

Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan (Adi Saputro, 1995:  35 ).

B. Tujuan Pelaksana Anggaran Produksi
Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi harus bekerja berdasar anggaran produksi. Di samping itu anggaran produksi berguna untuk:
a.       menunjang kegiatan penjualan,
b.      menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta oleh konsumen,
c.       mengendalikan kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok produksi yang serendah – rendahnya.
Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja , pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran produksi dapat berguna sebagai (Apandi Nasehatun,1999 :27 ) :
Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
a)      Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b)      Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
c)      Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d)     Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.



C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Produksi
Anggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya ovehead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu produksi. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara lain adalah:

1)      Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan,
2)      Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan,
3)      Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, penggpahan, dan pemutusan hubungan kerja,
4)      Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
5)      Modal kerja untuk menjalankan proses produksi

Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi :
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
a. Penjualan tahun lalu’bisajadi patokan
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
c. Syarat pembayaran barang yang dijual
d. Pemilihan saluran distribusi
e. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f. Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
g. Fasilitas yang dimiliki perusahaan
h. Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki



perusahaan dibidang-bidang lain.
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh terhadap perusahaan :
a. Persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran masyarakat
f. Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
g. Kebijaksanaan pemerintah
h. Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.

Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi tetap stabil.
Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun anggaran produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi dan anggaran laba operasi. Manajer produksi sebelum melaksanakan kegiatan menyusun anggaran produksi dalam unit dan anggaran persediaan barang jadi dalam unit (Munandar, 1999 : 32 ).
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor¬faktor produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam faktor-faktor produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat dicapai dengan baik.
Pengolahan faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan berdasarkan kesempatan yang dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana dapat dicapai, sebenarnya sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan, tetapi karena adanya keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus dilakukan suatu prosedur sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan. “Secara formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Urutan kronologis merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur menunjukkan bagaimana masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakannya”.
Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan sangat besar, karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus ditetapkan dalam rencana. Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan

 D. Langkah Praktis Menyusun Anggaran Produksi                                    
        Langkah-langkah umum penyusunan anggaran produksi:
a.       Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode yang digunakan dalam penyusunan anggaran penjualan.
b.      Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan
c.       Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan penggunaan fasilitas.
d.      Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
e.       Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk sederhana setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi. Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi. Produksi = Penjualan+ pewrsediaan akhir – persediaan awal.
f.       Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan prinsip jelas dan informatif


Langkah-Langkah Pelaksanaan Anggaran Produksi
        Di samping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya:
a.    Tahap perencanaan
Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
b.    Tahap pelaksanaan
*      Menentukan kapan barang diprodusir.
*      Menentukan dimana barang akan diprodusir
*      Menentukan urut-urutan prose produksi
*      Menetukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi
*      Menyusun progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh, service dan peralatan.
*      Menyusun standar produksi
*      Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.
        Dalam tahap perencanaan diatas, dikatakan bahwa penentuan jumlah satuan fisik barang yang harus diprodusir disesuaikan dengan rencana penjualan. Pada umumnya rencana penjualan disajikan dalam unit fisik,sehingga menghitung jumlah barang yang harus diprodusir adalah mudah.


E. Rencana Produksi
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan
Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.
Dalam perencanaan produksi kita selalu menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi yang baik namun merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor internal relative mudah dapat dikuasai oleh PPC manager, namun faktor external tidak demikian. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan yang baik hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standard yang ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Induk anggaran adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Terdapat tiga ancangan dasar terhadap anggaran, yaitu:
1.         Anggaran incremental
2.         Penganggaran static
3.         Penganggaran fleksibel
            Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran penjualan disusun. Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki. Anggaran  produksi  dan anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan.  Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas dan neraca dianggarkan.

B.        Saran 
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 1995. Anggaran Perusahaan 1. Edisi 3, Cetakan kedelapan. Yogyakarta : BPFE UGM.

Apandi Nasehatun. 1999. Budget & Control : Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu. Konsep dan Penerapan. Edisi 1. Jakarta : Penerbit Grasindo.

Ellen Christina dkk.2002.Anggaran Perusahaan.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama

Munandar.1998. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja dan Pengawasan Kerja. Edisi 1, Cetakan keduabelas. Yogyakarta : BPFE UGM

0 komentar:

Posting Komentar