BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seorang penulis terkadang tidak bisa
secara mandiri untuk menyatakan pendapat atau pemikirannya, sehingga
membutuhkan dukungan dari pendapat atau pemikiran, bahkan bukti dari
sumber-sumber tertentu. Seorang penulis juga dapat memanfaatkan pendapat orang
lain untuk menyanggah atau menolak pendapat tertentu, sehingga pembaca
tulisannya dapat yakin dengan apa yang dikemukakannya, tanpa melibatkan unsur
perasaan atau emosi. Penulis dapat juga tidak sependapat dengan apa yang
dikutipnya. Setiap akhir karya ilmiah terdapat daftar pustaka.
Daftar pustaka menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama
pengarang, serta penerbit yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan
atau buku, dan disusun berderet dari atas ke bawah.
Salah satu fungsi dari daftar
pustaka adalah untuk memberikan arahan bagi para pembaca buku atau karya tulis
yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap
karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk
memeberikan apresiasi atau pengarahan terhadap penulis buku atau karya tulis
yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam
penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain dari daftar pustaka yang
tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai
seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
Tentu saja penyusunan sebuah daftar
pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah
sebuah format/cara penulisan daftar pustaka dalam makalah ini.
1.2
Rumusan
Masalah
Permasalahan yang akan dikaji pada
makalah ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
1.
Apa pengertian daftar pustaka ?
2.
Apa fungsi penulisan daftar pustaka ?
3.
Apa unsur-unsur daftar pustaka ?
4.
Bagaimana aturan dalam menulis
daftar pustaka ?
5.
Bagaimana bentuk dan penulisan
daftar pustaka?
1.3
Tujuan
Penulisan
Sesuai
dengan masalah yang telah ditetapkan, maka penulisan makalah ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui
pengertian daftar pustaka.
2. Mengetahui
fungsi penulisan daftar pustaka.
3. Mengetahui
bagaimana cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar.
1.4
Manfaat Penulisan
Hasil penulisan makalah ini diharapkan
bermanfaat bagi para pembaca sebagai tambahan pengetahuan mengenai teknik
penulisan daftar pustaka yang digunakan untuk penyusunan karya ilmiah.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi daftar pustaka atau bibliografi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan
judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada
bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar
sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderet dari atas ke bawah.
Daftar kepustakaan atau bibliografi
adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan
yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan,
para pembaca dapat melihat kembali padasumberaslinya. (Gorys Keraf, 1997)
Daftar pustaka disusun menurut urutan
abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi
tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah
spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam. (Groys
Keraf, 1997).
Fungsi dari penulisan daftar pustaka
yaitu untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan
hasil pemikiran penulis sendiri, tetapi hasil pemikiran orang lain yang
penulis, untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang
ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber
aslinya. Selain itu fungsi dari penulisan daftar pustaka yaitu untuk memberikan
apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk
terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan
karya tulis yang kita tulis. Serta untuk menjaga profesionalitas kita (jika
kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
Fungsi lain dari penulisan daftar pustaka yaitu untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip. (Groys Keraf, 1997).
Fungsi lain dari penulisan daftar pustaka yaitu untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip. (Groys Keraf, 1997).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian
Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang,
serta penerbit yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan
disusun berderet dari atas ke bawah.
Daftar pustaka (Bibliografi) adalah daftar bahan
bacaan yang digunakan sebagai sumber dalam penulisan karya ilmiah/laporan
penelitian. Menurut Groys Keraf (1997 : 213) yang dimaksud dengan daftar
pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang sedang dikerjakan. Bagi
orang awam, daftar pustaka mungkin tidak penting artinya, tetetapi bagi seorang
sarjana, seorang calon sarjana, atau seorang cendekiawan, daftar kepustakaan
merupakan suatu hal yang sangat penting.
Walija mengatakan bahwa daftar
pustaka ataua bibliografi adalah daftar atau sumber acuan lain yang mendasari
atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan karangan. Unsur-unsur pada
daftar pustaka hamper sama dengan catatan kaki. Perbedaannya hanya pada daftar
pustaka tidak ada nomor halaman sedangkan pada catatan kaki ada nomor halaman.
Daftar pustaka berada di paling belakang dari tulisan kita.
Sehingga pengertian daftar pustaka
adalah suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai
bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tugas akhir,
laporan, thesis, dan penelitian.
3.2 Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi
sebuah daftar pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah
catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada
sumber dan pernyataan atau ucapan yang
dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat
tempat dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini
selain pengarang, judul buku dan sebagainya harus dicantumkan pula nomor
halaman dimana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya, sebuah
daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian
itu secara keseluruhan.
Fungsi daftar pustaka adalah sebagai
pelengkap dalam sebuah catatan kaki. Dalam daftar pustaka kita dapat mengetahui
keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
Daftar pustaka berfungsi untuk
memperkuat isi karya ilmiah yang ditulis. Suatu kutipan dapat ditujukan untuk
memperkuat alasan dan bukti yang dikemukakan
sehubungan, hal tertentu yang ada di dalam tulisan.
Secara garis besar daftar pustaka
dalam suatu karya ilmiah memiliki fungsi sebagai berikut :
·
Untuk
memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
pemikiran penulis sendiri, tetapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
pemikiran penulis sendiri, tetapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
·
Untuk
memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.
meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.
·
Untuk
memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang
dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan
karya tulis yang kita tulis.
·
Menjaga
profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap
tulisan yang kita buat.
·
Untuk
melihat kebenaran bahan yang dikutip.
3.3
Unsur-unsur
Daftar Pustaka
Dalam
daftar pustaka terdapat beberapa unsur-unsur penting yang harus dituliskan,
yaitu diantaranya :
1.
Nama pengarang.
Penulisan
nama pengarang pada daftar pustaka harus dikutip secara lengkap tanpa
menyertakan gelar akademik dari pengarang.
2.
Judul buku, termasuk judul
tambahannya
Penulisan judul
buku dalam daftar pustaka hendak nya tidak boleh di singkat.
3.
Data publikasi, meliputi : tahun penerbitan,
kota penerbitan, nama penerbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal
(jumlah halaman) buku tersebut.
4.
Untuk sebuah artikel diperlukan pula
judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
3.4 Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Menurut Widjono
dalam buku nya yang berjudul “Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi ”, secara garis besar penulisan
suatu daftar pustaka dapat disusun melalui dua cara.
3.4.1
Cara pertama
penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut :
1.
Nama penulis.
Urutan penulisan nama penulis dalam daftar pustaka yaitu :
nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik. Nama penulis yang
terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama
awal (disingkat atau tidak disingkat tetetapi harus konsisiten dalam satu karya
ilmiah) diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim,
semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
2.
Tahun penerbitan.
3.
Judul buku.
-
Judul buku ditulis dengan format
miring.
4.
Kota tempat penerbitan, dan
5.
Nama penerbit.
Jika penulisnya lebih dari satu orang maka cara penulisan
namanya sama dengan penulis pertama.
Penulisan tanda titik (.) diletakkan
setelah nama pengarang, setelah tahun terbit, setelah judul buku, dan setelah
nama penerbitnya. Penulisan tanda koma (,) diletakkan pada nama pengarang,
misalnya Sucipto, Adi. Penulisan tanda titik dua (:) diletakkan setelah kota
terbit.
Contoh :
Allen,
Edward David, and Rebecca M. Valette. 1977. Classroom
Technique: Foreign Language and English as a second Language, New York:
Harcourt Javanich, Inc.
DePorter, Bobbi & Mike
Hernacki. 2000.Quantum Business,
Membiasa-kan Berbisnis secara Etis dan Sehat. Cet III. Terj. Basyrah
Nasution. Bandung: Kaifa.
Elashmawi, Farid, Philip R.
Harris.1999. Multicultural Management.
Terj. John Tondowidjojo. Jakarta: Gramedia.
3.4.2 Cara kedua
untuk penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut :
1.
Nama
pengarang (susunan: nama kedua,koma,nama pertama).
2.
Judul
buku.
-
judul
artikel, nama jurnal vol. No./ majalah/’surat kabar.
-
judul
esai, nama buku kumpulan esai
-
judul
karangan/penjelasan kata (istilah), nama ensiklopedia
3.
Nama
kota.
4.
Nama
penerbit.
5.
Tahun
penerbitan.
Contoh :
Allen, Edward David, and Rebecca
M. Valette. Classroom Technique: Foreign
Language and English as a second Language, New York: hartcourt javanich,
Inc., 1997.
Canfield, Jack, Mark Victor Hansen,
Janniver Read Hawthorne, Marci Shimoff. Chiken Soup for the Women’s Soul.terj.
Anton MGS, Jakarta: Gramedia Pustaka utama , 2000
Keown, Arthur J, Dsvid F. Scott. Jr,
John D MAtrin j. William Pettty. Basic Financial Management, Buku 2,7th ed, terj. Caerul D. Djakman,
S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E., M.M., Jakarta : Salemba , 2000.
Daftar pustaka disusun menurut urutan
abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi
tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah
spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.
3.4.3
Penulisan Daftar
Pustaka Berdasarkan Banyaknya Pengarang
Cara Menuliskan
:
a
Urutan
nama pengarang disusun dari belakang ke depan mengikuti urutan dalam buku
kecuali nama Tionghoa.
b
Jika
penulis adalah satu badan instansi, yayasan, departemen, komite, organisasi,
dan pusat, maka nama badan-badan tersebut menggantikan tempat nama
pengarang/penulis.
c
Jika
tidak ada nama pengarang atau penulis, maka dimulai dengann nama buku.
d
Nama
buku dicetak miring dalam tulisan tangan atau ketikan nama buku.
e
Urutan
tanda baca seperti di atas itulah yang dikehendaki.
f
Jika
ada lebih dari satu nama kota, maka diambil nama yang pertama. Jika tidak ada
angka tahun, berilah angka tahun terakhir. Angka tahun biasanya terdapat pada
sampul dalam buku. Jika tidak ada juga, berilah singkatan t.th (tanpa angka
tahun)
Contoh
satu pengarang :
Munandar,
Utami. Pengembangan Kreatifitas Anak
Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Rook, George M. Paragraf Power, Communicating Ideas Through
Paragraph, New York: Pearson Education, p.2000.
Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Contoh
dua pengarang :
Allen, Edward David, and Rebbeca
M. Valette. Classroom Technique: Foreign
Language and English as a second Language, New York: Harcourt javanich,
Inc., 1977.
Arifin, E.Z dan S.A. Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta:
Akademika Presendo, 1999.
Crow, Lester and Alice Crow. Educational Psychology, New York: American
Book Company, p.1999.
3.5
Penulisan Daftar
Pustaka berdasar Sumber Rujukan
Berikut ini akan dibahas mengenai aturan
penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber rujukan, meliputi :
Aturan penulisan daftar pustaka jika rujukan berupa
buku dapat disusun dengan urutan sebagai berikut : Nama penulis. Tahun
penerbitan buku. Judul buku (harus
ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi atau cetakan (jika ada). Kota
penerbit : Nama penerbit.
Contoh:
Arikunto,
S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, S.B & Zain, A. 2006. Straregi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Jika buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama
dan diterbitkan pada tahun yang sama maka penulisannya adalah pada data tahun
penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c dan seterusnya yang urutannya
ditentukan oleh kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Arikunto,
S. 2010a. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto,
S. 2010b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
1.
Buku Terjemahan
Aturan penulisan daftar pustaka pada
buku terjemahan yaitu sebagai berikut : Nama penulis asli. Tahun terbit buku
terjemahan. Judul buku terjemahan (harus
ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Diterjemahkan oleh : nama
penerjemah. Kota penerbit terjemahan : Nama penerbit.
Contoh
:
Cushing,
B.E. 1991. Sistem Informasi Akuntansi dan
Organisasi Perusahaan. Edisi ke 3. Diterjemahkan oleh : Kosasih. Jakarta :
Erlangga.
2.
Artikel dalam Buku
Aturan penulisan daftar pustaka jika
rujukan berupa artikel dalam buku yaitu sebagai berikut: Nama penulis artikel.
Tahun. Judul artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul
buku (harus ditulis miring. Volume
(jika ada). Edisi (jika ada). Kota terbit : Nama penerbit.
Contoh :
Hedley,
C. 1971. Reading and Language
Difficultiesm. Wilson, J.A.R. Diagnosis
of Learning Difficultiesm. Pp135-156. New York : McGraw-Hill.
3.
Dari Buku yang Berisi Artikel (ada editor)
Penulisan daftar pustaka dengan rujukan dari buku yang
berisi artikel sama aturannya seperti menulis rujukan buku hanya saja ditambah
dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari
satu diantara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Aminuddin.
(Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kuantitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang. HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Letheridge,
S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teacher
English as a Second Language. New York: Praeger.
4.
Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editor)
Penulisan daftar pustaka jika sumber rujukan berupa artikel
dalam buku kumpulan artikel yaitu sebagai berikut : nama penulis ditulis paling
depan diikuti tahun terbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama
editor ditulis seperti nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu
orang dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulan ditulis
dengan huruf miring, dan nomor halaman disebutkan dalam tanda kurung.
Contoh:
Hasan,
M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kuantitatif. Dalam Aminuddin (Ed), Pengembangan
Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25).
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
5.
Artikel dalam Jurnal
Penulisan daftar pustaka jika sumber rujukan berupa artikel
dalam jurnal adalah sebagai berikut : nama penulis ditulis paling depan diikuti
dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar
setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari
setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jurnal tahun keberapa, nomor berapa (dalam kurung) dan
nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh :
Siswono,
T.Y.E. 2005. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui
Pengajuan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. X(1):
1-9.
6.
Karya Terjemahan
Penulisan daftar pustaka jika rujukan bersumber dari karya
terjemahan yaitu sebagai berikut : nama penulis asli ditulis paling depan,
diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun
terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun
buku asli tidak dicantumkan maka ditulis dengan kata “tanpa tahun”.
Contoh:
Russell,
B. 1977. Pendidikan dan Tatanan Sosial. Terjemahan oleh A Setiawan
Abadi. 1993. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Ayres,
F., Schmidt, P.A & Hademenos, G.J. Tanpa tahun. Matematika
Universitas. Terjemahan oleh Chisman Silaban. 2006. Jakarta: Erlangga.
7.
Skripsi, Tesis atau Disertasi
Penulisan daftar pustaka jika rujukan berupa skripsi, tesis,
atau disertasi yaitu sebagai berikut : nama penulis ditulis paling depan,
diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi
ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis atau
disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama
fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Hairul.
2003. Pengaruh cara belajar efektif terhadap prestasi belajar siswa
pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linier satu peubah di kelas I
SLTP Negeri 24 Samarinda Tahun Pembelajaran 2002/2003 (skripsi tidak
diterbitkan). Samarinda: FKIP UNMUL
8.
Disajikan dalam Seminar
Penulisan daftar pustaka jika rujukan diambil dari hasil
seminar mengikuti aturan berikut: nama penulis ditulis paling depan,
dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring kemudian
diikuti dengan pernyataan “Makalah disampaikan…”., nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggara, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Widdiharto,
R. 2004. Model-model Pembelajaran Matematika SMP. Makalah
disampaikan dalam Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMP Jenjang Dasar,
Pusat Pengembangan Penataran Guru, Yogyakarta, 10-23 Oktober.
9.
Internet berupa Karya Individual
Penulisan daftar pustaka jika rujukan diambil dari internet
berupa karya individual adalah sebagai berikut : nama penulis ditulis seperti
merujuk bahan cetak, dilanjutkan secara berturut-turut oleh tahun, judul karya
tersebut (ditulis dengan cetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses diantara tanda kurung.
Contoh :
Ismail, I.H. 2011. Cara
Menulis Daftar Rujukan (Online). (http://idmatgokil.blogspot.com/2011/10/cara-menulis-daftar-rujukan.html,
diakses 25 Oktober 2011).
10. Internet
berupa Artikel dari Jurnal
Penulisan daftar pustaka apabila rujukan diambil dari
internet berupa artikel dari jurnal adalah sebagai berikut : nama penulis
ditulis seperti merujuk bahan cetak, dilanjutkan secara berturut-turut oleh
tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) diberi keterangan dalam
kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Kamaidi.
1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal
Ilmu Pendidikan (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id,
diakses 20 Januari 2000).
Hudiono,
B. 2008. Peranan Persentasi dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi
Persamaan Garis. Jurnal Pendidikan Matematika (Online), Vol.
9, No. 1. (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 91085766.pdf, diakses
13 Juni 2011).
11. Internet
berupa Bahan Diskusi
Penulisan daftar pustaka jika rujukan bersumber dari
internet yang berupa bahan diskusi adalah sebagai berikut : nama penulis
ditulis seperti merujuk bahan cetak, dilanjutkan secara berturut-turut oleh
tanggal, bulan, tahun, topik bahasan diskusi, nama bahan diskusi (cetak miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat
email sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses,
diantara tanda kurung.
Contoh:
Wilson,
D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet siters. NETTRAIN
Discussion List, (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.adu, diakses 22
November 1995)
12. Internet berupa
Email Pribadi
Penulisan daftar pustaka jika menggunakan rujukan dari
internet berupa email pribadi yaitu sebagai berikut : nama pengirim (jika ada)
dan disertai keterangan dalam kurung (alamat email pengirim), dilanjutkan
secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topk isi bahasan (dicetak
miring), nama yang dikirimi serta keterangan dalam kurung (alamat email yang
dikirimi).
Contoh:
Pramudjono.
(pram_57@yahoo.co.id). 10 Juni 2010. Jurnal Pendidikan Matematika.
E-mail kepada Idmat Hajar Ismail. (idmathajar@gmail.com).
13. Koran atau Majalah
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal,
bulan dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf
besar ditiap huruf awal kata kecuali kata hubung. Nama majalah/Koran ditulis
dengan huruf kecil kecuali huruf pada setiap kata dan dicetak miring. Nomor
halaman disebut dibagian akhir.
Contoh:
Huda,
M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa
Pos, hal 6.
Jika penulis tidak disebutkan maka cara merujuknya adalah
dengan menulis nama Koran dibagian awal, dilanjutkan berturut-turut oleh
tanggal, bulan, tahun dan judul ditulis dengan cetak miring kemudian diakhiri
dengan dengan nomor halaman.
Contoh:
Samarinda Pos. 9 Agustus, 2008. BPOC Bakal
Perjuangkan. hlm 3.
Saukah,
A., Rofi’uddin, A., Susilo, H., Hasan, A.S.K., Degeng, I.N.S., Sukaryana, I.W.,
Safi’ie, I. & Ibnu, S. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian Edisi Keempat.
Malang: Biro Administrasi, Perencanaan & Sistem Informasi dan penerbit
Universitas Negeri Malang. Halaman 70-75
3.6 Macam-macam
Daftar Pustaka
a
Buku-buku dasar adalah buku yang
dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang digarap itu.
b
Buku-buku khusus adalah yaitu buku
yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan yang langsung bertalian
dengan pokok persoalan yang digarap.
c
Buku-buku pelengkap adalah buku-buku
yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
1.
Daftar
pustaka merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai ikatan dengan sebuah karangan.
2.
Hal
pokok yang harus dimasukan dalam sebuah daftar pustaka adalah : (1) Nama
Pengarang. (2) Judul buku, (3) Data publikasi : penerbit, tempat terbit, tahun
terbit, cetakan ke-berapa, nomor dan,
jilid
4.2 Saran
Sebagai
penutup dari makalah ini, penulis memberikan saran untuk menggunakan daftar
pustaka dalam pembuatan makalah atau sejenisnya. Karena daftar pustaka
mempermudah pembaca untuk mengetahui judul buku, pengarang, tahun pembuatan,
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustami, Delfia. 2013. Penulisan Daftar Pustaka (Online). (http://delfiaagustami.blogspot.com/2013/01/penulisan-daftar-pustaka.html , diakses 14
April 2013).
Hs,
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia, Matakuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.
0 komentar:
Posting Komentar